Ini hanya pendapat saya tentang KKM yang mungkin sekarang masih berlaku di kurikulum sekarang.. tapi kalian sadar gak sih kalau kkm itu menyiksa? sorry agak pedes kalimatnya..
Saya berpendapat bahwa kkm hanya membuat orang di sekolah untuk mencari nilai sehingga murid-murid pun hanya belajar disaat-saat khusus atau disaat ulangan.. bahkan lebih parahnya kkm ini merupakan " NILAI ketuntasan minimal ", tau arti ketuntasan kan? y kalian harus tuntas untuk mencapai nilai minimal itu apapun caranya itulah yang menyebabkan sekarang terjadi remidial remidial yang menurut saya sangat-sangat membunuh pendidikan indonesia sekarang.. saya sungguh menyesal dengan remidial-remidial ini.. sungguh saya merupakan salah satu murid yang memanfaatkan sistem kkm ini dan disaat sudah dewasa ini saya baru merasakan rasanya perjuangan hidup
ya, saya melihat teman-teman saya yang malas-malasan dalam menghadapi ulangan.. juga nanti ada remidial bukan?? itulah pandangan mereka tentang ulangan. apalagi orang-orang bodoh yang ada di kelas gw ia bukannya nambah rajin akbat adanya remidial ia malah semakin malas and malas dan teman-teman yang awalnya rajin and alim pun jadi ikuta-ikutan gitu :( . apa yang terjadi 10 tahun kemudian jika sistem ini tetap di jalankan? apakah negara ini akan membiarkan manusia yang malas-malas itu menjadi miskin dan pemulung?
Akibat dampak itu makin lama terjadilah kecurang-kecurangan dalam ulangan bukan? mulai dari yang paling kecil yaitu ngerepek (membuat catatan kecil dan digunakan saat ulangan berlangsung) bukan? bahkan sampai kebocoran jawaban UN itu sungguh berutal.. y karena sistem sekarang hanya mengejarrrr nilaaaiii.. jjika tidak terkejar IA AKAN mengulangnya sampai TUNTAS sehingga kebiasaan malas dalam ulangan awal karena tau akan remidial yang biasanya hanya dipikirkan oleh orang-orang yang malas and bodoh di kelas gw terbawa terus sampai UN kebiasaan itu pun menjadi racun bagi setiap orang.. ya orang jadi malas membaca karena ia sudah tau aakan mendapatkan bocoran kunci..
Saya masih lebih setuju pada sistem yang dahulu dimana orang yang tidak lulus ulangan ya tidak lulus ulangan, tidak adalagi remidial atau nilai ketuntasan.. kalau sudah tidak lulus ulangan pertama ya tidak lulus.. sehingga semua orang akan bercermin kepada dirinya bukan? menurut saya ini baik-baik saja.. dahulu pernah mendengar berita-berita pembocoran soal atau kecurangan? mungkin ada tapi tidak sebanyak sekarang.. ya karena itu kebiasaan.. kalau kita sudah membangun kebisaaan yang buruk maka kebiasaan itu pun akan terus berputar.. dengan tidak adanya remidial saya lebih setuju dengan ide saya ini tidak adalagi yang namanya nilai ketuntasan.. apa itu?? untuk apa kita mencari nilai? untuk menunjukan pada dunia kita itu pintar? menurut saya lebih bagus membangun negara ini dulu menjadi yang lebih baik baru kita tunjukan pada dunia siapa kita sehingga kita akan mempunyai karateristik khusus seperti amerik* serika* yang memiliki ciri khas yang tidak diketemukan di negara lain kan?
Itu ide saya saja.. untuk apa kita menjadi negara yang memiliki nilai "75" tetapi itu hanya palsu? dengan ribuan orang malas and bodoh di negara kita ini? lebih bagus kita menjatuhkan kkm and memulai dengan sistem no remidial dengan begitu orang-orang yang malas itu akan berniat untuk membaca kan? kalau tidak mau belajar tinggal kick dari sekolah that easy kan? gak apa kita dianggap negara terbodoh di dunia daripada kita dianggap pintar tapi itu palsu? baiklah cukup segitu saja kemarahan saya terhadap sistem kkm ini ^^..
No comments:
Post a Comment