Thursday, June 6, 2013

Sita, si penggangkat batu

         



         Lelah, capek, pegal, sakit itulah yang sering kurasakan disaat aku mencari, mengumpulkan, dan menggangkatnya ke penyetor batu. Umurku sudah beranjak 16 sekarang dan sudah mulai merasakan masa-masa labil dalam diriku, kadang-kadang aku sering malas dan membantah setiap ibuku menyuruhku menggangkat batu. Perasaan malu memiliki profesi menggangkat batu inipun sering membuatku depresi karena ditertawakan.
         Aku selalu menutup emosi dan amarahku, jikapun aku melampiaskan kemarahanku nantinya mereka hanya akan menuntutku kepada orang tuanya dan menegurku, Dasar anak mami, pikirku. Melihat jeri payah dan ekpresi tanpa menyerah ibuku selalu bisa membuatku semangat dan menghargai pekerjaan yang membuatku hidup ini. Aku tidak sekolah, tetapi aku pernah belajar sampai kelas 3SD dan aku sudah lancar membaca tetapi sehabis itu karena kekurangan dana akupun keluar sekolah. Tetapi aku tidak putus asa, aku sering mampir ke perpustakaan kabupatenku dan membaca buku, sesekali akupun meminjam buku.
          Aku selalu tertarik dengan buku, baik itu buku novel dewasa bahkan buku seks sekalipun. Bagiku buku adalah pengganti sarapan siangku karena memang setiap hari aku hanya bisa makan 1x sehari yang membuat tubuhku kurus walaupun awalnya sakit dan perih namun sekarang aku sudah bisa melawannya bahkan aku menikmatinya.
          Aku mempunyai sebuah cita-cita, cita-cita yang indah, aku ingin menjadi dokter karena dengan menjadi dokter aku pasti-pasti..
          Pasti bisa menyembuhkan ayahku yang sudah meninggal..
          Aku sedih, setiap mengingat detik-detik kematian ayah yang sungguh menyedihkan. ia kena penyakit kanker, kanker jantung. kami tidak punya duit, terutama memang karena aku masih umur 8 tahun dan ibuku yang masih minim pendidikan, kami menggangap kanker itu hanyalah penyakit demam tetapi salah penyakit ayah semakin lama semakin menjadi-jadi kemudian kamipun membawanya kepuskesmas tetapi terlambat..
           Ayahku sudah ditarik nyawanya oleh yang maha kuasa....
           Aku sangat menyesal.. menyesal.. mengapa aku tidak bisa menyembuhkan ayahku? 
           Namun hari ini aku sudah tidak menyesal lagi, pengalaman sedih itu sudah kuhilangkan dan membuatku semakin kuat, hari ini di tengah hari aku sudah sangat mantap untuk membaca banyak buku, akupun menaruh sendalku dan berjalan menuju perpustakaan. kulihat seorang manusia yang berperawakan tinggi dan berkacamata, sepertinya ia orang pintar karena berkacamata. akupun mulai curiga dengan orang itu, akupun mendekatinya dan berpura-pura mengambil novel. Ia hanya menanggapinya dengan senyuman paksa tetapi manis. Akupun sebal, kuambil buku novel itu dan duduk kemudian membaca.
         Lama... lama.. sudah hampir malam, aku harus bergegas pulang, perpustakaan pun sudah mulai tutup. tidak kusadari hal itu, begitu juga buku-buku yang sudah bertumpuk-tumpuk kubaca. Aku tak Percaya!, akupun beranjak mengambil sendal sambil tersenyum kepada petugas pertpustakaan namun kemudian aku dikejutkan dengan orang berkacamata itu..
         " hei, what's your name? "
         " my.. my... my.. what? "
         " your name "
         " name what? "  
         " namamu "
          "  oh namaku Sita ", sontak aku grogi dan hatiku berdetak kencang dan terkejut, aku masih berfikir bahsa apa itu barusan, tetapi secara reflek aku bisa menjawabnya.
         " Kamu lama banget bacanya, apa kamu sering main kesini untuk membaca? "
         " iy... iya. "
         " kamu gak sekolah? ", dengan ekpresi manis
         " aku gak.. gak.. "
          " gak apa? "
         " gak punya duit untuk sekolah "
         " oh jadi itu masalahnya? "
         akupun diam, apa rencana dari orang misterius yang tiba-tiba mengejutkanku dan memberiku pertanyaan yang aneh.
          " kamu mau sekolah?, aku akan membayar dan memfalisitasi biaya sekolahmu, kamu tinggal sekolah "
           Deg.. deg.. tiba-tiba aku sangat terkejut, aku..aku.. tidak percaya, seluruh jiwaku rasanya ingin keluar.. apa aku tidak salah dengar?
          " benn.. bennarrkah? " aduh gagapku keluar.
          " iya aku serius.. "
           akupun diam sejenak, siapa orang ini sampai bisa bicara seperti ini dan tiba-tiba apakah ia utusan tuhan? akupun berusaha tenang tetapi tidak bisa
          " kamu mau sekolah dimana? "
          " Aku mau sekolah di HALVARD !! " sontak kata-kata itu keluar dari mulutku, itu reflek, tiba-tiba otakku mengingat kata halvard dari sebuah buku yang pernah kubaca di perpustakaan, tubuhku terlalu gembira sekarang bercampur rasa bingung " demam panggung "
           Pria itu tiba-tiba terkejut dan bertatapan aneh, namun kemudian ia tersenyum.. senyum tidak meremehkan dan menerima.
            " Kamu akan sekolah di Halvard. mulai sekarang berjuanglah dan belajarlah dengan keras "
            Sejak saat itulah aku menceritakan pendidikanku yang masih kelas 3SD yang tiba-tiba keluar dan akupun menceritakan cita-citaku termasuk kematian ayahku. Orang itupun merasa terinspirasi dan bersemangat. ia mengunjungi rumahku, walaupun rasaanya malu melihat rumahku yang kayak kandang ayam namun orang itu tak percaya dan terkejut. apa ini rumahmu sita?, semenjak itulah ia bertemu dengan ibuku dan menceritakan tujuannya dan ibukupun gembira dan mengizinkanku sekolah.
            Akupun masuk sekolah sd, walaupun umurku yang sudah kelewatan untuk ukuran SD, aku tetap tak malu dan tetap maju, waktu itu aku masih kelas 4 tetapi aku sudah boleh mengikuti UN SD oleh guru-guruku saat itu karena aku sangat pintar akupun lulus Sd hanya dalam waktu 1 setengah tahun. akupun mendapatkan ijazah dan melanjutkan ke SMP yang ada di kebupatenku, aku selalu dianggap aneh oleh orang-orang smp karena aku berbeda usia dan bentuk tubuh yang tinggi, ia menggangapku iri, aku bahkan sering dibully tetapi aku tidak peduli hal itu rasa gembiraku terhadap ilmu lebih hebat daripada rasa sengsaraku.
             Akupun lulus dengan angka yang fantastis di smpku, aku mencapai nilai UN tertinggi ke-3 di seluruh Indonesia, ibukupun bangga begitu juga orang yang membantuku. 
            " kamu hebat Sita, kamu sudah membuktikan kepintaranmu kepadaku "
            sontak hatiku tersipu-sipu, seluruh tubuhku malu bercampur rasa senang
            " sekarang kamu hanya perlu 1 langkah untuk ke Halvard sita "
            " Apa langkah itu? " akupun penasaran kuperhatikan matanya secara lekat-lekat.
            " kamu harus sekolah Di Jakarta, di pusat negaramu ini, Ibukota negaramu, karena dengan sekolah disitulah kamu dapat mendapat formalitas pendidikan dan indentitas diri yang lebih baik untuk mendaftar nantinya di Halvard "
             " apa? jadi aku harus keluar dari tempat ini, begitu maksudmu? "
             " iy, bisa dibilang seperti itu "
             akupun merenungi semua hal yang aneh itu, apa meninggali tempat ini?. aku masih belum membicarakan hal ini kepada ibuku. Tetapi rasa gembiraku terhadap dunia ilmu yang baru menggalahkan rasa takutku akupun berniat untuk memberi tau ibu besok pagi.
             Akupun bangun lebih pagi dari biasanya, aku sudah mantap untuk mengatakannya kepada ibuku, aku sontak merasa takut bercampur air mata yang tiba-tiba keluar tanpa sebab. Ibuku pun langsung bertatap aneh kapadaku.
            " Kenapa nak? kenapa menangis? "
            " aku mau keluar dari tempat ini bu, Aku ingin mengejar cita-citaku dengan serius "
            Sontak ibuku terkejut, tetapi kemudian aku melihat senyum terindahnya dan aura manisnya
            " ibu gak apa-apa disini, kamu pergi saja, kejar cita-citamu anakku, nanti kalau kamu sudah sukses jangan lupa untuk mencari ibu lagi "
           " ibu serius? "
           ibupun mengangguk sambil tersenyum, begitu juga dengan diriku akupun berlonjak gembira dan memeluk diriku, aku masih mengingat hal itu bahkan sampai aku sudah berada di bis menuju kota Ibukota Indonesia, JAKARTA.
          Aku tidak bisa tidur, seluruh hormon tidak terkendali. begitu juga pengalamanku di kendaraan yang bernama bis ini, aku mabuk tetapi tidak sampai muntah aku terlalu semangat. akupun sampai kuinjakan kakiku dengan rasa tak percaya, tiba-tiba rasa mabukku hilang. apa ini Jakarta? sungguh berbeda dengan tempatku hidup. seluruh aktifitas berjalan sibuk, seluruh suara orang stress terdengar dari berbagai sudut, aku masih bingung dan bergembira. tiba-tiba rasa takutku pun keluar, dunia apa ini? apakah aku sanggup hidup di dunia baru ini?
          " Tidak apa-apa, Jakarta tempat yang mengasyikan dan surganya ilmu " tiba-tiba aku terkejut orang yang membantuku itupun tersenyum.
           Akupun diajak oleh orang itu ketempat tinggalnya dan tidur disitu, rumah yang megah sangat berbeda dengan rumahku, terdapat lantai berkilat, alat elektronik, jendela dengan gorden megah Serba-serba megah aku masih tak percaya, Apa ini dunia sebenarnya? aku pun kekamar mandi dan melihat pemandangan yang aneh, begitu juga orang itu, ia bertatapan lucu kepadaku. iapun menjelaskan bagaimana cara kerja shower dan berbagai alat kebersihan mandi yang aku baru tau yaitu shampo.
           Dia menunjukan tempat tidur untuku, ia menjelaskan bahwa itu dulunya adalah tempat tidur untuk anaknya, sekarang anaknya sudah bekerja di luar negri. akupun masih tak percaya, akupun merebahkan diriku di tempat tidur itu dan meraskan kenyamanan yang luar biasa, apakah ini yang namanya sofa?
           Aku tidak bisa tidur, itulah yang kurasakan malam ini, sangat sulit dipercaya. hanya dalam satu hari, satu hari yang sungguh-sungguh mengembirakan. akupun mulai takut dan mengingat-ngingat kehidupanku yang dulu. apakah ini yang kuinginkan? akupun mulai merasa takut dan deg-degan yang luar biasa. aku tak punya teman disini dan orang itu adalah orang yang masih kuanggap asing, tetapi aku masih memegang teguh janjiku kepada ibuku.
           " aku akan mencar cita-citaku dan menjadi sukses kemudian membahagiakan ibuku "
           Akupun masuk ke Sma kelas 1, tidak ada tatapan sinis, mereka semua menanggapiku dengan baik dan ramah, apakah ini yang namanya siklus orang dewasa? aku masih belum mengerti. banyak juga orang yang bertanya-tanya denganku mengapa aku pintar sampai mencapai nilai UN tertinggi ke-3. walaupun aku bahagia dengan hal baru ini termasuk pengalamanku outbond, bermain sepatu roda yang menurutku merupakan pengalaman baru yang menyenangkan bagiku, kadang-kadang sifatku ditertawakan oleh temanku, namun ia menghargainya dan tetap membantuku dan akupun resmi menjadi orang kota.
            Walaupun begitu, aku tetap tidak lupa dengan pelajaranku, aku tetap ingat janjiku, malah semakin menjadi-jadi karena kangen terhadap ibuku. aku sering berlarut-larut malam membaca buku yang kupinjam di perpustakaan dengan penerangan lampu yang sangat membantuku. Aku berjuang dan berjuang dan menjadi orang terpintar di sekolahku dan akupun lulus dengan peringkat yang luar biasa menakjubkan, nilai UN sempurna alias rata-rata 10, akupun diliput oleh banyak media massa termasuk penghargaan dari Presiden. Aku sangat bangga, semoga saja ibuku melihat wajahku di TV. akupun diberi beasiswa dan berbagai universitaspun menerimaku secara langsung tanpa tes namun aku sudah bertekad untuk menuju universitas Halvard, akupun mengikuti tes disitu dan lulus
            Suasana di sini sungguh menyenangkan, kusewa sebuah apartemen di situ dan merasa sangat nyaman                    . banyak teman-temanku yang dari smpku kuajak menginap di apartemenku dengan gratis karena memang apartemen ini dibayar oleh beasiswaku. aku senang dengan teman-temanku disini. aku terus belajar dan mendapatkan S1 ku dengan cepat, karena memang disitu sistem ngebut kelas dimana kamu bisa dengan cepat lulus asalkan kamu siap. Dosen disitu pun terkejut dengan kepintaranku begitu juga dunia yang mulai melihatku, akupun dibeasiswakan oleh negaraku begitu juga dari Halvard aku sungguh bangga, apakah ini hasil jeripayah dan doaku tuhan?
            Akupun menjadi Doktor dengan gelar P.sd. apakah ini sungguh sebuah keajaiban? orang yang bekerja menjadi penganggkat batu bisa mendapat gelar Doktor diluar negri dengan hasil yang luar biasa hebat?
             Akupun mulai menargetkan diriku untuk pulang ke kampung halamanku, seluruh tubuhku sudah tak bisa menahan keinginanku untuk menunjukan diriku kepada ibuku. Ibu aku akan datang! aku akan membuatmu tersenyum dan gembira, kubawa seluruh ijazah ku yang bertumpuk-tumpuk. aku siap
             Kucium lagi aroma udara pedesaan yang sungguh kurindukan, begitu juga halaman pedesaan yang masih sederhana, aku menggila seluruh hatiku tidak bisa menahannya, Aku ingin meledak! aku berusaha tidur tetapi seluruh hormonku membangunkanku dan menahan kantukku, akupun tiba di tempat ku hidup, kampungku akupun berlari menuju rumahku tidak kupedullikan dengan tas yang berat seluruh energiku terbakar-bakar semangatku membara yang menghasilkan energi yang tidak bisa di rumuskan teorinya.
             Kulihat rumahku yang masih sama, akupun tak tahan lagi aku mau masuk kerumah, tetapi ibuku tidak ada disitu, aku bingung. apa yang terjadi? semangatku pun tiba-tiba berubah menjadi bom kebingungan? tuhan jangan bilang ibu.. akupun keluar dan kulihat sosok yang masih rabun di mataku ITU ibu!, akupun melepas tasku dan berlari dengan cepat dan memeluk ibuku.
              " aku kembali bu.. " sambilku menangis
             ibuku terkejut, iapun tersenyum dan ikut menangis.
              " akhirnya kamu kembali anakku "
             Sejak saat itulah aku bahagia dan menjadi doktor di desaku dan hidup sejahtera akupun membuat desaku semakin maju, kuperkenalkan apa itu teknologi kepada orang-orang desaku, internetpun sudah mulai masuk, desakupun berubah menjadi desa yang berbeda.. aku hidup dengan bahagia bersama ibuku.



-   end   - 

Wednesday, June 5, 2013

Who i am?

           



            Aku sering bertanya siapa diriku, siapa diriku, mengapa aku hidup didunia ini, apa tujuan hidupku, mengapa hidup ini begitu susah bagiku. aku sering bertanya-tanya mengapa aku berbeda dengan orang lain. Banyak orang yang menggangapku aneh, ia sering menertawaiku bahkan membuat muka licik kepadaku. Aku tau aku punya banyak orang yang tidak menyukaiku. Aku juga orang yang memiliki prinsip yang lain dari orang-orang lain, aku sering menghabiskan waktuku hanya untuk menulis berjam-jam sedangkan aku tidak pernah belajar hal itulah yang sering membuatku sering dicap aneh dan misterius. 
           aku suka menyendiri karena memang itulah sikapku, aku hanya bisa membuat tulisan hanya bila sendiri, aku pribadi yang pendiam dan tidak banyak bicara. aku mempunyai sedikit teman yang hanya bisa kupercaya untuk curhat tetapi untuk teman ketawa aku punya banyak. orang yang kupercaya itupun sudah pasti orang yang sesuai keinginanku, mungkin susah dipercaya mereka sudah lebih tau apa tujuanku dan apa yang sudah kubuat selama ini dengan orang lain. Aku tau mereka tidak percaya, sungguh tak percaya tetapi aku lega jika melihat mereka terkejut nantinya dan tertawa melihat karyaku.
            Aku sering hanya membawa sebuah buku kosong dan kertas kesekolah bahkan aku sering bolos misterius/tanpa penjelasan khusus seperti ijin, sakit. aku benar-benar alfa tetapi aku menyukai itu, aku jadi lebih bebas menggerakan tanganku di sebuah kertas yang kosong. aku menulis dan menulis kadang-kadang hal itupun mulai membosankan dan aku juga akan keluar untuk mencari pengalaman baru tetapi setelah itupun aku menyendiri untuk menulis dan menulis.
           Akupun pernah mendengar dan membaca apa itu kepribadian introvert, y bisa dibilang seperti itulah aku tetapi aku berbeda. bintangku yang leo menyebabkan diriku tidak semalu introvert yang lain. aku bisa maju dan dilihat oleh orang banyak tanpa rasa malu. perbauran antara leo dan introvert itulah yang menyebabkan aku unik menurut pandanganku.
           aku mempunyai banyak teman tidak seperti introvert yang lain, aku murah senyum dan tenang. tetapi karena memang sifatku yang tidak bisa berfikir cepat karena saking tenangnya aku sering tidak dipercaya oleh temanku. tetapi aku bisa membuat kejutan dalam waktu yang panjang, bahkan sangat-sangat mengejutkan. seluruh orang yang meremehkanku akan tersenyum-senyum disaat hari itu datang..
ya, saat hari itu datang..
            Cuma beberapa orang yang tau tanggal berapa hal itu terjadi, mereka pun orang-orang khusus, dan merekapun percaya tentang hal itu, jadi bagi teman-temanku bersiaplah menjadi orang yang pertama kali tersenyum dengan diriku ^ ^

   

Rey Bern, kisah buat anak yang sering di bully

       
         
         Tendangan, pukulan, tatapan licik dan mengerikan, ejekan itulah yang rey rasakan setiap harinya setiap pulang sekolah. ia merupakan anak yang pendiam dan sering main sendiri dan tidak gaul, ia orang yang kuper dan katrok dia selalu diam dirumah dan mencari kedamaiannya sendiri dirumahnya. Namun ia selalu tidak mengerti mengapa ia selalu di bully setiap ia pulang sekolah. Ia sering menyalahkan dirinya yang kurus dan polos dan kadang-kadang sombong dan aneh setiap ditanya dan lebih baik pergi saja.
        Di sekolah ia tidak punya yang namanya " teman " sampai sekarang pun saat ia luluspun ia sering mnyendiri dan tidak punya teman yang bisa diajaknya curhat secara pasti. rey sering menangis setiap ia di bully, ia tidak pernah membicarakannya kepada ibunya, ia berusaha untuk tampil gaul tetapi tidak berhasil.
          " AKU INGIN BERGAUL, AKU HARUS BERUBAH ", itulah motonya setiap hari tetapi ia tidak pernah berhasil, dirinya sudah terbiasa dengan sikapnya yang pendiam dan polos. iapun masih di bully dan menangis dan merasa tak adil dengan hidup yang ia miliki. ia sering memukul-mukul dirinya setiap hari karena tidak sesuai dengan keingginannya, bahkan ia hampir bunuh diri.
          " apa yang harus kulakukan? "
          " apa dunia seperti ini? bukannya dunia itu tempat yang damai? "
          " apa salahku?  "  itulah pertanyaannya setiap ia menangis
           Ia pun menangis dan putus asa, ia merasa ingin bunuh diri saja, ia merasa dunia ini tidak adil baginya, untuk apa hidup? apakah hanya untuk hasil percobaan bullyan  orang? apakah sebagai manusia percobaan dari ketidakadilan hidup?. iapun diam kelasnya sambil memegang tali yang berada di tangannya, tali yang cukup kuat menahan lehernya disaat tergantung dan tidak ada orang yang melihatnya, iapun merenung kembali apakah ia sudah ingin mati? apakah selama ini ada hal yang baik di hidupnya? iapun menulis semua hal itu didalam kertas kosong yang nanti akan menjadi surat kematiannya. dengan tampang menyerah ia pun mengikat lehernya dan duduk dikursi, talinya sudah diikatkan di sebuah tempat " LCD " yang cukup kuat.
           Seluruh keringatnya keluar, apakah ini keinginannya? sepertinya ia. tuhan tidak menjawab pertanyaannya, suasana masih sepi dan tidak ada satu orang pun yang mau membantunya. ia memang harus mati pikirnya.
          " tuhan, apakah ini yang kauinginkan? "
          " apa arti hidup sebenarnya? apa arti hidupku? "
          " mengapa aku tidak bisa seperti orang lain? " ia pun mengeluarkan air matanya dan bersiap-siap menggantung lehernya. ditaruhnya surat tentang dirinya dan berteriak
          " APA INI HIDUP, LEBIH BAIK AKU BUNUH DIRI SAAAAJAA! "ia pun menjatuhkan dirinya, lehernya tercekek dengan tali yang bersimpulkan mati, tanggannya memegang lehernya, ia tidak menyesal tetapi merasa kesakitan, dilihatnya sosok-sosok rabun di matanya. begitu juga suara yang mulai rabun, tanggannya sudah tidak memiliki tenaga lagi.
          " jadi ini rasanya mau mati " dengan pasrah, dalam hatinya. iapun tidak sadarkan diri, seluruh tubuhnya kaku tetapi ia bisa merasakan ia masih hidup
          Diciumnya aroma-aroma obat-obatan bercampur farfum yang dipakai oleh berbagai orang, ia juga mencium bau orang tuanya. ia pun mendengar isak tangis dari orang tuanya bahkan guru. ia rasakan rasa lembut bunga yang sudah kupeluk begitu juga aromanya yang mirip mawar. iapun mulai sadar, dibuka matanya sedikit demi sedikit, kepalanya sudah mulai merasakan rasa sakit iapun mulai merasakan rasanya bernafas. Ia terkejut, tetapi ia tidak bisa berbicara
           " Aku masih hidup ", dalam hatinya. AKU masih hidup, aku masih Hidup. iapun sudah mulai bisa melihat warna-warna kehidupan, dilihatnya bunga mawar merah yang berada di samping tempat tidurnya begitu juga dilihatnya kesamping, orang tuanya yang lagi tertidur nyenyak. inginnya membangungkan orangtuanya bahwa ia masih hidup, tetapi ia tidak bisa berbicara. kepalanya sangat pusing, tiba-tiba seluruh keringatnya keluar. ia masih tidak Percaya tentang semua ini, ia menangis, apakah ini yang tuhan inginkan?
            Ia pun berusaha tenang dan tenang, ia bahagia dan tersenyum dalam hatinya tetapi bibirnya masih belum bisa membentuk sebuah senyuman. dilihatnya lagi bunga disampingnya, tertera bergai tulisan. mulai dari Maafkan aku Rey, maafkan kami Rey, Goblok Kenapa kamu mau bunuh diri?, BODOH! iapun tersenyum ia tau itu dari teman-temannya iapun dengan sangat susah payah menggerakan tangannya yang kaku untuk menyentuh bunga mawar itu, seluruh tubuhnya sakit tetapi semangatnya membara-bara, JIwanya terbakar-bakar iapun akhirnya bisa memegang mawar itu, seketika itu juga ibunya reflek mendengar suara gerakan dari tempat tidur anaknya.
           " Kamu sudah bangun nak? " ibunya sontak terkejut, matanya yang awalnya masih sipit tiba-tiba melotot tidak percaya. iapun mengusap-ngusap rambut anaknya
           " kenapa kamu lakukan semua ini nak? ", Rey sangat ingin berbicara tetapi sema sekali tidak bisa iapun memberikan isyarat bahwa ia tidak bisa berbicara tetapi ibunya tidak mengerti
           " Gurumu, temanmu dan ibu sudah mendengar dan membaca surat wasiatmu, mereka semua menangis dan merasa bersalah "
           " mereka pun memberimu bunga, Rey. ini cuma sedikit yang lainnya masih ada dirumah. " akupun tersenyum, apakah ini hukum karma tuhan?
 
            Sejak saat itulah rey bahagia, ia hidup bahagia tanpa adanya bullyan, sontak dirinya menjadi sangat pintar dan mudah bergaul. pengalamannya yang sering dibully menyebabkan ia menjadi pribadi yang sangat kuat dan pantang menyerah. temannyapun sering heran dan iri dan merasa bersalah dengan Rey, temannya sekarang sudah memaafkan Rey dan berteman, tidak ada lagi yang namanya bully. Rey memaafkan mereka, teman-temannya pun bebas darituduhan bully dari kepolisian, seluruh temannya senang akirnya Rey pun mempunyai banyak teman dan Pacar yang mengerti dengan dirinya.
            Iapun menulis tentang pengalaman hidupnya, seluruh hasil dari jerih payahnya sekarang yang sudah menjadi Motivator Dunia yang terkenal. seluruh guru-gurunya termasuk orangtuanya bangga terhadap dirinya. iapun menulis buku itu dengan bahagia dan penuh emosi, ia tersenyum dan menangis di buku itu seluruh perasaannya mengarah pada buku itu. buku itupun laku dan menjadi bestseller dunia dengan berbagai terjemahan dari bebagai bahasa dan menjadi buku terlaku no.1 dan mendapat penghargaan dengan kata yang terkenal dari buku itu

" Berputus asa, Menyesal dan hal negatif yang meluluhkan hati kita, menghancurkan hati kita hanya akan membuat kita semakin kuat nantinya "
-Rey Bern,