Wednesday, June 5, 2013

Rey Bern, kisah buat anak yang sering di bully

       
         
         Tendangan, pukulan, tatapan licik dan mengerikan, ejekan itulah yang rey rasakan setiap harinya setiap pulang sekolah. ia merupakan anak yang pendiam dan sering main sendiri dan tidak gaul, ia orang yang kuper dan katrok dia selalu diam dirumah dan mencari kedamaiannya sendiri dirumahnya. Namun ia selalu tidak mengerti mengapa ia selalu di bully setiap ia pulang sekolah. Ia sering menyalahkan dirinya yang kurus dan polos dan kadang-kadang sombong dan aneh setiap ditanya dan lebih baik pergi saja.
        Di sekolah ia tidak punya yang namanya " teman " sampai sekarang pun saat ia luluspun ia sering mnyendiri dan tidak punya teman yang bisa diajaknya curhat secara pasti. rey sering menangis setiap ia di bully, ia tidak pernah membicarakannya kepada ibunya, ia berusaha untuk tampil gaul tetapi tidak berhasil.
          " AKU INGIN BERGAUL, AKU HARUS BERUBAH ", itulah motonya setiap hari tetapi ia tidak pernah berhasil, dirinya sudah terbiasa dengan sikapnya yang pendiam dan polos. iapun masih di bully dan menangis dan merasa tak adil dengan hidup yang ia miliki. ia sering memukul-mukul dirinya setiap hari karena tidak sesuai dengan keingginannya, bahkan ia hampir bunuh diri.
          " apa yang harus kulakukan? "
          " apa dunia seperti ini? bukannya dunia itu tempat yang damai? "
          " apa salahku?  "  itulah pertanyaannya setiap ia menangis
           Ia pun menangis dan putus asa, ia merasa ingin bunuh diri saja, ia merasa dunia ini tidak adil baginya, untuk apa hidup? apakah hanya untuk hasil percobaan bullyan  orang? apakah sebagai manusia percobaan dari ketidakadilan hidup?. iapun diam kelasnya sambil memegang tali yang berada di tangannya, tali yang cukup kuat menahan lehernya disaat tergantung dan tidak ada orang yang melihatnya, iapun merenung kembali apakah ia sudah ingin mati? apakah selama ini ada hal yang baik di hidupnya? iapun menulis semua hal itu didalam kertas kosong yang nanti akan menjadi surat kematiannya. dengan tampang menyerah ia pun mengikat lehernya dan duduk dikursi, talinya sudah diikatkan di sebuah tempat " LCD " yang cukup kuat.
           Seluruh keringatnya keluar, apakah ini keinginannya? sepertinya ia. tuhan tidak menjawab pertanyaannya, suasana masih sepi dan tidak ada satu orang pun yang mau membantunya. ia memang harus mati pikirnya.
          " tuhan, apakah ini yang kauinginkan? "
          " apa arti hidup sebenarnya? apa arti hidupku? "
          " mengapa aku tidak bisa seperti orang lain? " ia pun mengeluarkan air matanya dan bersiap-siap menggantung lehernya. ditaruhnya surat tentang dirinya dan berteriak
          " APA INI HIDUP, LEBIH BAIK AKU BUNUH DIRI SAAAAJAA! "ia pun menjatuhkan dirinya, lehernya tercekek dengan tali yang bersimpulkan mati, tanggannya memegang lehernya, ia tidak menyesal tetapi merasa kesakitan, dilihatnya sosok-sosok rabun di matanya. begitu juga suara yang mulai rabun, tanggannya sudah tidak memiliki tenaga lagi.
          " jadi ini rasanya mau mati " dengan pasrah, dalam hatinya. iapun tidak sadarkan diri, seluruh tubuhnya kaku tetapi ia bisa merasakan ia masih hidup
          Diciumnya aroma-aroma obat-obatan bercampur farfum yang dipakai oleh berbagai orang, ia juga mencium bau orang tuanya. ia pun mendengar isak tangis dari orang tuanya bahkan guru. ia rasakan rasa lembut bunga yang sudah kupeluk begitu juga aromanya yang mirip mawar. iapun mulai sadar, dibuka matanya sedikit demi sedikit, kepalanya sudah mulai merasakan rasa sakit iapun mulai merasakan rasanya bernafas. Ia terkejut, tetapi ia tidak bisa berbicara
           " Aku masih hidup ", dalam hatinya. AKU masih hidup, aku masih Hidup. iapun sudah mulai bisa melihat warna-warna kehidupan, dilihatnya bunga mawar merah yang berada di samping tempat tidurnya begitu juga dilihatnya kesamping, orang tuanya yang lagi tertidur nyenyak. inginnya membangungkan orangtuanya bahwa ia masih hidup, tetapi ia tidak bisa berbicara. kepalanya sangat pusing, tiba-tiba seluruh keringatnya keluar. ia masih tidak Percaya tentang semua ini, ia menangis, apakah ini yang tuhan inginkan?
            Ia pun berusaha tenang dan tenang, ia bahagia dan tersenyum dalam hatinya tetapi bibirnya masih belum bisa membentuk sebuah senyuman. dilihatnya lagi bunga disampingnya, tertera bergai tulisan. mulai dari Maafkan aku Rey, maafkan kami Rey, Goblok Kenapa kamu mau bunuh diri?, BODOH! iapun tersenyum ia tau itu dari teman-temannya iapun dengan sangat susah payah menggerakan tangannya yang kaku untuk menyentuh bunga mawar itu, seluruh tubuhnya sakit tetapi semangatnya membara-bara, JIwanya terbakar-bakar iapun akhirnya bisa memegang mawar itu, seketika itu juga ibunya reflek mendengar suara gerakan dari tempat tidur anaknya.
           " Kamu sudah bangun nak? " ibunya sontak terkejut, matanya yang awalnya masih sipit tiba-tiba melotot tidak percaya. iapun mengusap-ngusap rambut anaknya
           " kenapa kamu lakukan semua ini nak? ", Rey sangat ingin berbicara tetapi sema sekali tidak bisa iapun memberikan isyarat bahwa ia tidak bisa berbicara tetapi ibunya tidak mengerti
           " Gurumu, temanmu dan ibu sudah mendengar dan membaca surat wasiatmu, mereka semua menangis dan merasa bersalah "
           " mereka pun memberimu bunga, Rey. ini cuma sedikit yang lainnya masih ada dirumah. " akupun tersenyum, apakah ini hukum karma tuhan?
 
            Sejak saat itulah rey bahagia, ia hidup bahagia tanpa adanya bullyan, sontak dirinya menjadi sangat pintar dan mudah bergaul. pengalamannya yang sering dibully menyebabkan ia menjadi pribadi yang sangat kuat dan pantang menyerah. temannyapun sering heran dan iri dan merasa bersalah dengan Rey, temannya sekarang sudah memaafkan Rey dan berteman, tidak ada lagi yang namanya bully. Rey memaafkan mereka, teman-temannya pun bebas darituduhan bully dari kepolisian, seluruh temannya senang akirnya Rey pun mempunyai banyak teman dan Pacar yang mengerti dengan dirinya.
            Iapun menulis tentang pengalaman hidupnya, seluruh hasil dari jerih payahnya sekarang yang sudah menjadi Motivator Dunia yang terkenal. seluruh guru-gurunya termasuk orangtuanya bangga terhadap dirinya. iapun menulis buku itu dengan bahagia dan penuh emosi, ia tersenyum dan menangis di buku itu seluruh perasaannya mengarah pada buku itu. buku itupun laku dan menjadi bestseller dunia dengan berbagai terjemahan dari bebagai bahasa dan menjadi buku terlaku no.1 dan mendapat penghargaan dengan kata yang terkenal dari buku itu

" Berputus asa, Menyesal dan hal negatif yang meluluhkan hati kita, menghancurkan hati kita hanya akan membuat kita semakin kuat nantinya "
-Rey Bern, 


                             

1 comment:

  1. Selamat sore, saya Lidya. Bolehkah saya meminta sumber dari artikel berita diatas ? karena saya ingin melampirkan berita tersebut dalam penelitian saya. terimakasih

    ReplyDelete